24 C Musi Banyuasin
id

Pendaftaran Logo Produk ke HKI, Langkah Penting bagi Petani Kopi Karang Sidemen

 


Lalannews.com-Karang Sidemen-Dalam rangka meningkatkan daya saing produk lokal, Universitas Airlangga melalui program Pengabdian Masyarakat memberikan pelatihan intensif tentang pentingnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi produk inovatif kepada petani kopi di Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu petani memahami bagaimana pendaftaran logo produk dapat meningkatkan nilai tambah dan melindungi usaha mereka dari risiko peniruan.

Dr. Hijrah Saputra, Ketua Pelaksana Program Pengmas, menekankan pentingnya perlindungan HKI, khususnya pendaftaran logo produk, bagi keberlangsungan usaha petani kopi. “Pendaftaran logo bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa produk lokal memiliki identitas yang kuat dan terlindungi dari persaingan tidak sehat,” ujar Hijrah dalam sesi pelatihan yang digelar di Balai Wana Lestari, Dusun Persil, Karang Sidemen.


Pelatihan ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana HKI dapat meningkatkan daya saing produk di pasar nasional dan internasional. “Dengan mendaftarkan logo produk ke HKI, petani kopi tidak hanya melindungi produk mereka dari peniruan, tetapi juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keaslian produk tersebut,” tambah Hijrah.

Sesi ini dihadiri oleh enam kelompok mitra, termasuk Gapoktan Wana Lestari dan KTH Lembah Duren, yang selama ini mengelola produksi kopi lokal di Karang Sidemen. Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan tentang proses pendaftaran logo produk, mulai dari persyaratan hingga langkah-langkah praktis yang harus ditempuh. Materi ini dipaparkan secara rinci oleh tim ahli dari Universitas Airlangga yang juga memberikan contoh nyata bagaimana perlindungan HKI dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi usaha kecil dan menengah.

Selain memberikan perlindungan hukum, pendaftaran logo juga memungkinkan produk kopi Karang Sidemen mendapatkan pengakuan resmi yang dapat meningkatkan reputasi mereka di pasar. “Logo yang terdaftar di HKI dapat menjadi simbol kepercayaan bagi konsumen, terutama di era persaingan global saat ini. Ini adalah cara kita membangun citra merek yang kuat untuk produk lokal,” jelas Hijrah.


Selama pelatihan, para peserta juga didorong untuk memanfaatkan teknologi dalam desain logo mereka. Rifa Atunnisa, pakar teknologi pendidikan, memandu sesi tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan desain logo yang menarik dan relevan dengan identitas produk lokal. “Dengan memanfaatkan AI, petani dapat membuat logo yang profesional dan sesuai dengan standar pasar, bahkan dengan biaya yang lebih rendah,” kata Rifa. Menurutnya, logo yang baik dapat menjadi daya tarik pertama bagi konsumen dan memperkuat strategi pemasaran digital.

Pelatihan ini mendapat respons positif dari para peserta. Salah satu petani, Supriyadi dari Gapoktan Wana Lestari, menyatakan bahwa materi mengenai HKI dan pendaftaran logo membuka wawasan baru bagi mereka. “Selama ini kami belum paham betul pentingnya logo bagi produk kami. Dengan adanya pelatihan ini, kami jadi tahu bahwa mendaftarkan logo bisa melindungi produk kami dan membuatnya lebih dikenal,” ujar Supriyadi.

Tak hanya fokus pada pendaftaran logo, pelatihan ini juga memberikan pemahaman tentang bagaimana HKI dapat memberikan perlindungan lebih luas terhadap inovasi produk, seperti teknik pengolahan kopi atau inovasi kemasan. Dr. Hijrah menegaskan bahwa perlindungan ini menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap produk kopi premium, seperti kopi Karang Sidemen, yang memiliki karakteristik unik.


Di akhir sesi, peserta mendapatkan panduan langkah demi langkah untuk mengajukan pendaftaran logo ke HKI. Panduan ini meliputi persyaratan dokumen, biaya yang harus disiapkan, serta proses pengajuan melalui portal resmi pemerintah. Hijrah berharap setelah pelatihan ini, para petani segera mendaftarkan logo produk mereka untuk memastikan bahwa kopi Karang Sidemen dapat bersaing dengan produk lain di pasar yang lebih luas.

Dengan adanya pelatihan ini, Universitas Airlangga berharap masyarakat Karang Sidemen tidak hanya mampu menghasilkan kopi berkualitas tinggi, tetapi juga melindungi dan memasarkan produk mereka dengan lebih efektif. Perlindungan HKI melalui pendaftaran logo merupakan salah satu langkah penting untuk mencapai keberhasilan jangka panjang dalam bisnis pertanian kopi di era globalisasi.



Postingan Lama Tak ada hasil yang ditemukan
Postingan Lebih Baru